Mendikbud Muhadjir Meminta Perekrutan Guru Honorer Dihentikan

Mendikbud Muhadjir Meminta Perekrutan Guru Honorer Dihentikan


 Pemerintah pusat berencana merekrut guru yang sudah memasuki masa pensiun untuk dapat kembali mengajar di sekolah mereka dulu bertugas. Langkah ini diambil sebagai solusi persoalan guru honorer yang jumlahnya terus bertambah.


Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat dirinya berkunjung keSMKN 7 Kota Semarang, Jumat (4/1). Ia mengatakan saat ini sekolah jangan lagi mengangkat guru honorer.


Langkah perekrutan guru yang sudah memasuki purna tugas tersebut diambil sebagai solusi persoalan guru honorer yang jumlahnya terus bertambah. (dok. JawaPos.com)


"Saya minta supaya tidak ada pengangkatan guru honorer oleh kepala sekolah. Lebih baik guru yang sudah mau pensiun, diperpanjang masa baktinya. Tapi bukan berarti (status) PNS nya tetap, tapi ditarik lagi untuk mengabdi di sekolahnya," katanya.


Kata Muhadjir, para guru pensiunan ini bakal bertugas sampai ada guru penggantiyang diangkat oleh pemerintah. Bukan yang direkrut para kepala sekolah.


"Karena nanti kalau kepala sekolahnya ngangkati (guru honorer) terus, guru honorer ini nggak akan selesai-selesai ini. Tolong pemerintah diberi kesempatan untuk menyelesaikan (persoalan) guru honorer ini," imbuhnya.


"Cukup yang pensiun saja, toh usianya rata-rata masih 60. Masih seger, masih sehat, jadi untuk mengabdi beberapa tahun lagi sambil menunggu penggantinya masih bisa," katanya lagi.


Soal gaji, tambah Mendikbud, rencananya diambilkan dari dana Bantuan Operasional Siswa (BOS). Dan tentu saja tidak sebanyak sebelum para guru tersebut masih bertugas dulu. "Tapi kan dia sudah mendapat tunjangan pensiun," pungkasnya.

sumber

https://jawapos.com/jpg-today/04/01/2019/mendikbud-muhadjir-meminta-perekrutan-guru-honorer-dihentikan?amp=1


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mendikbud Muhadjir Meminta Perekrutan Guru Honorer Dihentikan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel