MOGOK/TIDAK ; DUA KUBU HONORER K2 BOJONEGORO

kubu pertama


Rencana izin tidak mengajar selama enam hari yang dilakukan Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap (GTT/PTT) yang ada di Bojonegoro semua jejang sekolah bakal tetap dilakukan. Bahkan seluruh GTT/PTT tersebut sudah sepakat pada tanggal itu semua tidak melakukan aktivitas mengajar di sekolah masing-masing.


"Aksi tidak mengajar selama enam hari tetap akan dilakukan dan itu semua sudah menjadi kesepakatan bersama," kata ketua Forum Komunikasi GTT/PTT Bojonegoro, Arif Ida Rifai.


Mogok ngajar itu sebagai bentuk kekecewaan para guru honorer GTT/PTT yang nasibnya tidak diperhatikan oleh pemerintah pusat, seperti adanya rekrutmen CPNS tahun 2018 ini, yang aturannya dinilai tidak berpihak pada mereka.


"Namun perlu diingat, aksi tidak mengajar ini hanya untuk memberikan shock terapi kepada pemerintah pusat saja dan aksi itu sudah terjadi di berbagai wilayah juga sejak beberapa waktu lalu," beber Arif kepada blokBojonegoro.com.


Aksi tidak mengajar itu sudah disampaikan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro melalui surat, bahkan Disdik juga mengeluarkan surat Nomor: 800/2551/412.201/2018 yang isinya imbauan agar guru honorer GTT/PTT tidak melaksanakan aksinya tersebut.


Kepala Disdik Bojonegoro, Hanafi, berharap GTT/PTT tetap menjalankan tugas mengajar seperti biasanya. "Yang penting tidak boleh merugikan anak didik," imbuhnya.


Seperti diketahui aksi GTT/PTT mogok ngajar ini mulai 1 hingga 6 Oktober 2018, salah satunya dilantarbelakangi atas keluarnya Peraturan Menpan RB Nomor 36 Tahun 2018 tentang kreteria tunjangan PNS dan pelaksanaan CPNS tahun 2018. Hal itu dinilai para GTT adalah bentuk deskriminasi terhadap honorer Kategori 2 (HK2) yang selama ini sudah turut membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolah.


Kemarin, ratusan GTT maupun PTT yang ada di Bojonegoro juga menggelar aksi meluruk kantor DPRD dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Saat audiensi dengan dewan, mereka membawa 5 tuntutan, pertama menolak CPNS 2018, keduaRegulasi PP, ketiga mengangkat K2 menjadi PNS tanpa tes, keempatmemberi SK kepada semua honorer Bojonegoro dan kelima  para honorer berharap mendapatkan gaji sesuai UMK untuk semua honerer Bojonegoro.

KUBU KEDUA


Ajakan mogok mengajar dan bekerja yang diserukan oleh sejumlah guru yang mengatasnamakan Forum GTT / PTT Dinas Pendidikan Bojonegoro, ditolak oleh sebagian besar anggita forum GTT / PTT Bojonegoro.

Mereka menganggap aksi mogok mengajar bukanlah cara - cara elegant seorang guru dalam memperjuangkan nasibnya . Selain tidak pantas juga hanya akan merugikan murid- murid di sekolah karena gurunya tidak mengajar.

Seperti diungkapkan Siska Aprilia Novianti, seorang guru di SD Negeri 2 Sumberagung , Dander , aksi mogok atau mogok kerja , bukanlah cara guru menyampaikan pendapat kepada pemerintah . Ada saluran resmi yang bisa didatangi untuk menampung aspirasi, yakni DPRD dan Pemerintah daerah.

Ajakan aksi itu menurut Warpian, S . Pd , sekretaris l Forum GTT / PTT Bojonegoro, justru akan merugikan anak didik , merugikan masa depan bangsa , dan meninggalkan nurani kami sebagai seorang Guru ( meski masih berstatus honorer ) yang telah bertekad mengabdikan diri sebagai pendidik .

“ Sebab kami yakin ini adalah tugas sejarah bagi kami , yang akan dinikmati bangsa ini di masa depan , ” kata Wapian , dalam rilisnya yang dikirim ke netpitu. com , Jumat ( 29 / 9 ) .

Perihal penolakan terhadap PermenPanRB No . 36 tahun 2018 tentang pemberian tunjangan PNS dan rekruitmen CPNS 2018, dikatakan Warpian, pihaknya telah menyampaikan aspirasi pendapat dan penolakannya kepada DPRD dan Pemkab Bojonegoro, pada 17 September lalu .

“ Hasil hearing akan dikirim ke pemerintah pusat , karena persoalan ini sebagai kewenangan pusat , dan kapasitas Daerah adalah memperjuangkan aspirasi kami secara administratif , ” ujar Warpian lebih lanjut .

Ditambahkan , Perwakilan Forum GT / PTT K 2 Bojonegoro juga mengapresiasi langkah Pemkab dan DPRD Kab Bojonegoro, yang telah memberikan perhatian kepada GTT /PTT K2 maupun Non-Kategori , dengan menaikkan tunjangan secara proporsional kepada kami secara bertahap .

“ Diakui atau tidak , Ini sangat membantu kelangsungan hidup kami sekeluarga, ” ujar Edy Wibowo , S . Pd , sekretaris ll forum GTT / PTT K 2 Bòjonegoro.

Edy pun menyayangkan langkah- langkah sebagian guru dan pegawai tidak tetap K 2 yang akan melakukan aksi mogok mengajar dan bekerja selama 6 hari kerja ( tanggal 1 – 6 Oktober , red ) . Karena hal tersebut justru akan merugikan anak didik , merugikan masa depan bangsa .

Selaitu itu , aksi mogok mengajar berarti meninggalkan nurani kami sebagai seorang Guru ( meskipun masih berstatus Honorer ) yang telah bertekad mengabdikan diri sebagai pendidik .

“ Sebab kami yakin ini adalah tugas sejarah bagi kami , yang akan dinikmati bangsa ini di masa depan , ” ujar Edy Wibowo , lebih lanjut .

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "MOGOK/TIDAK ; DUA KUBU HONORER K2 BOJONEGORO "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel