Gaji PTT/GTT Bojonegoro Jauh di Bawah UMK


Para guru honorer atau guru tidak tetap (GTT) di Bojonegoro tiada lelah menuntut diangkat menjadi PNS. Terlebih adanya tenaga honorer di Dinas Kesehatan dan Pertanian yang menerima SK PNS. Ketua Forum Guru Honorer Bojonegoro, Arif Rifa’i mengatakan, setelah mendapat informasi adanya honorer Dinas Kesehatan dan Pertanian diangkat PNS, para guru honorer merasa sedih.


“Honorer K2 menangis,” katanya minggu (22/7). Dia menjelaskan para guru sedih karena pengabdiannya sudah cukup lama. Sehingga, mereka berharap nasibnya bisa diperhatikan oleh pemerintah. Namun hingga saat ini (22/7) harapan itu belum jelas. “Apakah guru (dianggap, Red) sudah tidak penting ya? Atau harus menangis sehingga pemerintah mau mengangkat honorer guru menjadi PNS,” tukasnya.


Arif mengatakan, jasa guru seperti sudah tidak diperhitungkan dan tidak dihargai. “Ini jadinya eman-teman nangis meratapi nasibnya yang belum jelas,” katanya. Menurut dia, tuntutan itu terus disuarakan karena gaji yang diterima jauh di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang sebesar Rp 1,7 Juta per bulan. Dia mengungkapkan, gaji GTT K2 hanya sebesar Rp 750.000 per bulan. GTT non K2 sebesar Rp 500.000 per bulan.


Sedangkan jumlah GTT K2 di Bojonegoro sebanyak 870 orang dan PTT K2 432 orang. Sedangkan GTT non K2 lebih banyak lagi. Jumlah tersebut kemungkinan besar berkurang karena ada yang mengundurkan diri, dan ada yang lulus seleksi perangkat desa. Menurut Arif, rendahnya kesejahteraan inilah yang saat ini masih menjadi salah satu masalah yang dihadapi GTT/PTT.


‘’Di sisi lain pemerintah pusat belum memberikan jatah penerimaan PNS baru untuk Kabupaten Bojonegoro maupun seluruh Indonesia,’’ ujarnya


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Gaji PTT/GTT Bojonegoro Jauh di Bawah UMK"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel